An-Nu’man bin Muqrin Sekretaris yang Wafat sebagai Syuhada


“Sesungguhnya iman punya rumah dan kemunafikan punya rumah. Dan bahwa rumah iman adalah rumah Ibnu Muqrin.”

Demikianlah kiasan untuk Ibnu Muqrin, ayahanda An-Nu’man bin Muqrin dari bani Muzainah.  

Utusan Pemberani

An-Nu’man bin Muqrin dipercaya panglima Sa’ad bin Abi Waqqash untuk memimpin delegasi menghadap Raja Persia, Kisra Yazdegerd III.
“Mengapa kalian akan memerangi kami?” tanya Kisra dengan nada tinggi.

Dengan tetap tenang dan tegar, An-Nu’man menjawab, “Rasulullah Saw memerintahkan kami menjelaskan ajaran beliau kepada umat-umat di sekitar kami.”
“Apabila kalian bersedia masuk Islam, maka kami akan meninggalkan Al-Qur’an kepada kalian, lalu kami pun akan pulang.”
“Jika tidak, kalian bisa membayar jizyah dan kami akan membela kalian.”
“Bila kalian menolak, kami akan memerangi kalian.”
Huh, Kisra menjadi geram mendengar penjelasan An-Nu’man bin Muqrin seperti itu.

Namun meski begitu, Kisra tetap kagum dengan keberanian An-Nu’man bin Muqrin seperti itu.
Bahkan, Panglima utama Persia pun ikut mengagumi An-Nu’man bin Muqrin.
“Aku belum pernah melihat ada laki-laki Arab seberani dia!”

Gugur di Nahawand

Di dalam pertempuran Qadisiyah melawan Persia, perjuangan An-Nu’man bin Muqrin sangat besar untuk kemenangan umat Muslim.

Kemudian, An-Nu’man bin Muqrin juga ikut menaklukkan kota Ahwaz dan Tustus.

Setelah berturut-turut meraih kemenangan, An-Nu’man bin Muqrin dan pasukannya kemudian sampai di kota Nahawand.
Namun, kota ini tak mudah ditaklukkan.

Pasukan Persia dengan kekuatan penuh mati-matian mempertahankan kotanya dari serangan pasukan Muslim.

Namun dengan kecerdikannya, kemudian An-Nu’man menyuruh anak buahnya untuk memancing pasukan Persia keluar dari benteng pertahanan.

Kemudian pasukan Muslim berpura-pura kalah dan mundur, sehingga semua pasukan Persia pergi mengejar dan meninggalkan benteng pertahanan.

Di saat itulah, An-Nu’man bin Muqrin bersama pasukan lainnya menyerang dan pasukan Muslim pun meraih kemenangan besar.

Namun, kemenangan itu harus ditebus dengan gugurnya An-Nu’man bin Muqrin sebagai syuhada di Perang Nahawand yang amat dahsyat itu.
(www.ebookanak.com)

No comments

Powered by Blogger.