Kisah Asma’ul Husna Al-Muqsith


Muhammad Saw. pertama kali disebut Al-Amin’ pada saat peristiwa pemugaran Kabah. 

Saat akan meletakkan kembali batu Hajar Aswad ke tempatnya.
Para kabilah di Mekah saling berebutan. 

Namun, mereka tak ada yang mau mengalah.
Untunglah, di saat mereka bersitegang. 

Mereka akhirnya sepakat, memilih Muhammad Saw. untuk memecahkan persoalan itu.

Dengan kecerdasan dan kebijaksanaan serta mengutamakan keadilan, maka Muhammad Saw. meletakkan sebuah kain lebar di tanah. 

Kemudian batu Hajar Aswad itu diletakkan di tengah-tengah kain itu.
Kemudian Muhammad Saw. menyuruh wakil dari setiap kabilah untuk mengangkat batu Hajar Aswad itu dari tepi kain. 

Dengan begitu, batu Hajar Aswad itu pun bisa diangkat bersama-sama ke tempatnya semula. 

Semua kabilah pun puas dengan cara yang dilakukan Muhammad Saw seperti itu.

Pesan moral: “Dan kalau setiap diri yang zalim (musyrik) itu mempunyai segala apa yang di bumi ini, tentu dia menembus dirinya dengan itu, dan mereka membunyikan penyesalannya azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya.” (QS. Yunus [10]: 54)

Keterangan:
  • Nama sifat asma’ul husna: Al-Muqsith
  • Artinya: Mahaadil (The Equitable One)
  • Penjelasan sifat: Allah sangat adil ketika menghukumi makhluk-Nya. Tidak ada makhluk yang terzalimi oleh ketetapan Allah. Dengan demikian, Allah memiliki nama Al-Muqsith.
  • Kisah asma’ul husna: Rasulullah dan Perselisihan Batu Hajar Aswad di Ka’bah
loading...

No comments

Powered by Blogger.