Kisah Asma’ul Husna Al-Muta’aalii


Umar bin Khattab, meskipun sebagai khalifah atau kepala negara tak pernah bersikap tinggi.

“Allah-lah yang berhak disebut Yang Mahatinggi,” kata Khalifah Umar bin Khattab.

Suatu hari, Khalifah Umar bin Khattab bertemu dengan seorang prajurit muslim yang baru pulang dari pertempuran Qadisiah.

Prajurit muslim itu tak kenal Khalifah Umar bin Khattab.

Saat itu, Khalifah Umar bin Khattab ingin mengetahui tentang perkembangan perang Qadisiah.

Maka prajurit muslim itu pun dengan asyiknya menceritakan semua pengalamannya selama dalam perang Qadisiah.

Sambil bercerita, prajurit muslim itu tetap menunggang kuda, sementara Khalfah Umar bin Khattab berjalan kaki mengikutinya.

Barulah kemudian, sang prajurit muslim itu tahu setelah ia melihat orang-orang yang berpapasan dengan mereka.

Orang-orang itu selalu memberi salam, sambil membungkukkan memberi hormat pada orang yang ada di sampingnya.

Dengan tersipu malu, prajurit muslim itu turun dari kudanya.
Lalu bersalaman dan memohon maaf pada Khalifah Umar bin Khattab.

Pesan moral: “Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.” (QS. Ar Ra’d: [13:9])

Keterangan:
  • Nama sifat asma’ul husna: Al-Muta’aalii
  • Artinya: Mahatinggi (The Supreme One)
  • Penjelasan sifat: Ketinggian Allah dalam segala hal. Allah lebih tinggi dari segala pikiran yang dicetuskan oleh makhluk-Nya. Dengan demikian, Allah memiliki nama Al-Muta’aalii.
  • Kisah asma’ul husna: Prajurit yang Tak Kenal
    Khalifah Umar bin Khattab
loading...

No comments

Powered by Blogger.